Senin, 05 November 2018

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KETELITIAN DAN KETEPATAN DALAM PENGUKURAN ALAT UKUR DIGITAL



LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
KETELITIAN DAN KETEPATAN DALAM PENGUKURAN ALAT UKUR DIGITAL
DOSEN PENGAMPU :
FITRY TAFZI, S.TP., M.Si.



DISUSUN OLEH :
DWI HERMAWAN (J1B117012)








TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka
Ketelitian atau presisi di defiisikan sebagai kemampuan proses  pengukuran untuk  mendapatkan hasil yang sama, khususnya pada pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Semakin dekat harga harga tersebut dengan harga rata-ratanya maka proses pengukuran dikatakan memiliki ketelitian yang sama tinggi. Ukuran ketelitian dinyatakan dengan kesalahan rambang (random). Ketetapan atau akurasi didefinisikan dengan kesesuaian antara hasil pengukuran dari nilai sebenarnya.  Akan tetapi,nilai sebenarnya pasti tidak pernah diketahui, yamg dapat diketahui hanyalah nilai pendekatan yang dianggap benar. Perbedaan antara lain diukur dari nilai yag dianggap benar, termasuk kesalahannya, semakin dianggap tepat (akurat) (kamanya, 2007).
Pengukuran adalaah proses membandingkan satu besaaran dengan besaran lain yang sejenis yang telah diterapkan sebagai satuan. Pengukuran padaa umumnya memrrlukan alat ukur, baaik itu berupaa mistar, hasta, depa, daan sebagainya. Pada zaman dahulu, manusia menggunakan bagian tubuh untuk mengukur panjang suatu  benda. Akibatnya di kenal istilah hasta, jengkal  dan depasebagai satuan panjang (Arisworo, 2006).
Ketepatan suatu pengukuran dapat didefinisikan sebagai kesesuaian penetapan nilai atau data dengan nilai sebenarnya yang merupakan suatu keakuratan (James,1994).
Menurut Susono (2016), Dalam suatu pengukuran dibutuhkan suatu alat atau instrumen, sebagai suatu cara untk menentukan besaran alat perubahan. Instrumen dapat di definisikan sebagai suatu alat atau peralatan yang mempunyai karakteristik atau kemampuan sebagai berikut:
·         Sebagai suatu sistem fisik dimana terdapat hubungan antara lain masukan sebagai hasil pengukuran.


·         Sesuai dengan kebutuhan untuk pengukuran teknik dan sistem menajemen mutu laboratorium 150 17025 yang meliputi  jangkauan pembaaca, ketepatan, kepekaandan kesalahan.
·         Keluarnya hasil pengukuran dapat berupa
- Tandaatausinyal yang bersifaat kuantitatif.
- Penunjukanjarumskala analog yang bersifat kuantitatif.
- Penampilanangka digital, atau
- Perekamangkasecara analog.
·         Perangkat keras harus terdiri dari:
-          Transduser sinyal asensor
-          Pengkondisi sinyal, dan
-          Keluaran analog atau digital
Sebenarnya  ada banyak alat ukur waktu yang tersedia seperti jam tangan, jam dinding, jam bandul, dan sebagainya, namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch, ada banyak jenis stopwatch dengan berbagai ketelitian yang sangat tinggi, misalnya fasilitas stopwatch di handpone (kristanta, 2009).
Pada pengukuran waktu dengan menggunakan stopwatch, pembaca skala di mulai dengan penunjukan jarum menit kemudian jarum detik. Pembacaan dan penulisan jarum detik dapat dilakukan hingga setengah skala terkecil. Adapun cara menggunakan stopwatch dengan terlebih dahulu memastikan bahwa semua jarum stopwatch menunjuk angka nol. Bila belum melakukan pengolahan dengan menggunakan tombol pengenol (biasanya bewarna hitam atau tombol tengah) dan pada saat pengukuran, pengukuran dimulai, tekan tombol start (biasanya bewarna hijau, tombol kanan), dan mulai pengukuran selesai tekan tombol stop (biasanya bewarna merah, tombol kiri) (Wasis, 2004).






Rumus yang digunakan praktikum ketelitian daan ketetapan alat ukur digital sebagai berikut:
a.       Mencari nilai rata rata
Rumus:
b.      Ketidakpastian mutlak
             Rumus: 
c.       Ketidakpastian relatif
Rumus: persen =
d.      Akurasi
Rumus: 100% - ketidakpastian relatif
           
Keterangan
X: nilai rata rata
delta x: ketidakpastian mutlak
persen: ketidakpastian relatif
x1: percobaan 1
x2: hasil pengukuran 2
x3: hasil pengukuran 3
xn: hasil pengukuran seterusnya
N: banyak pengukuran
Alat ukur digital adalah alat ukur yang menunjukan besaran yang di ukur dalam bentuk angka dengan alat ukur digital kesalahan pembacaan diilangkan oleh penunjukan langsung dengan angka dari besaran yang diukur dan titik desimal ditunjukan secara langsung untuk memudahkan pengukuran (Hanry, 2011).

1.2 Tujuan Praktikum
1.2.1 Untuk dapat menggunakanalatukur digital denganbaikdanbenar.
1.2.2 Untuk dapat menentukan ketelitian dan ketepatan hasil pengukuran.


BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan
Adapunalatdanbahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah bidang miring dan stopwatch analog, stopwatch handphonedanbaterai.

2,2 Prosedur Kerja
Disiapkan alat dan bahanterlebihdahulu, diletakan baterai diatas bidang miring, diletakan baterai diatas bidang miring, digelindingkan baterai dari atas bidang miring, disaat baterai digelindingkan dipersiapkan atau dihidupkan stopwatch stopwatch baik hpbmaupun analog. Sampai baterai menggelinding kebawah, diulang percobaan diatas sebanyak 15 kali percobaan. Dicatat hasil pengukuran waktu yang digunakan baterai umtuk menggelinding dari atas bidang miring sampai kebawah sampai 15 hadsil percobaan dalam tabel hasil pengamatan.
















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Ketelitian alat ukur
Ulang (detik)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1 desimal
2,9
3,0
2,8
2,7
3,1
2,8
2,8
2,6
2,8
2,6
2,8
2,9
2,6
2,8
2,8
2 desimal
2,79
2,81
2,62
2,66
2,86
2,73
2,65
2,78
2,74
2,74
2,76
2,74
2.82
2,86
2,61

3.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang dilakukan kami mendapatkan data dari 15 kali percobaan, yaitu memakai stopwatch analog dan stopwatch hp. Pengukuran dilakukan sebanyak 15 kali, agar mendapat hasil yang akurat. Hasil  yang dicari yaitu :
·                     Nilai rata rata
·                     Nilai ketidakpastian mutlak
·                     Nilai ketidakpastian relatif
·                     Nilai akurasi
·                     Nilai presisi
Mencari nilai rata rata yaitu dengan cara menjumlahkan semua hasil dari 15 kali percobaan kemudian membaginya dengan banyaknya jumlah percobaan  baik menggunakan stopwatch hp maupun menggunakan stopwatch analog.
Selanjutnya mencari nilai ketidakpastian mutlak dari stopwatch analog dan digital yaitu dengan cara:
:
Hasil yang didapatkan berupa bilangan negatif hal ini dikarrenakan data yang di dapat beragam.



Kemudian kami mencari nialai ketidakpastian relatif yaitu dengan menggunakan rumus
persen =
Setelah mendapat hasil dari ketidakpastian relatif selanjutnya mencari nilai akurasi dan presisi nya, karena untuk mencari hasil dari akuraasi daan presisi di butuhkan hasil dari ketidakpastian relatif, semua rumus untuk menghitung ketelitian dan ketepatan alat ukur digital berhubungan atau berkaitan satu sama yang lainnya. Rumus akurasi dadan oresisi dapat dituliskan sebagai berikut
-          Akurasi
100% - ketidakpastian relatif
-          Presisi
100% - Akurasi
Dari data tabel diatas tidak sama setiap hasil pengukuran dari pengukuran 1 sampai ke 15  kali, dan juga tingkat ketelitian pada pengukuran menggunakan stopwatch yaitu lebih teliti yang 2desimal atau 2 angka di belakang koma, karena semakin banyak angka di belakang koma maka tingkat ketelitian lebih benar dibandingkan yang lebih sedikit angka dibelakang koma.














BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapaat disimpulkan bahwa ketelitian adalah tingkat kesesuaian atau dekatnya suatu hasil pengukuran terhadap harga sebenarmya. tingkat ketelitian pada pengukuran stopwatch 2 desimal mendapat hasil yang lebih teliti dibanding dengan 1 desimal.
Cara untuk mengatasi kesalahan dalam pengukuran adalah dengan teliti, jika ragu dengan hasilnya dapat dilakukan pembandingan dengan suatu besaran standar atau lebih diukur dengan akurat.

4.2 Saran
Dalam melalukan praktikum ini, sebaiknya dilakukan dengan hati hati pada saaat melakukan perhitungan lakukan dengaan teliti dan hati hati aagaar mendapaat hasil yang benar.
















DAFTAR PUSTAKA

Ariswono, Djoko, dkk. 2006. Fisika Dasar. Jakarta : Grafindo Media Pratama.
Heny, Arvarinda, 2011. Fisika Alat Ukur  Digital. Jakarta : Prenoda Media.
James, Brady. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : binapura.
Kamaja, Asep. 2007. Cerdas Belajar Fisika Bandung : Grafindo Medis
      Pratama.
Krislanta, Arif. 2009. Asiknya Belajar Fisika SMP. Jakarta : Erlangga.
Susono, Inggrid, Suryadi. 2016. Penghantar Keamanan Pangan Industri
      Pertanian. Jakarta :      Erlangga.
Wasis, 2004. Sistem Satuan Dan Pengamatan. Jakarta : BPPK.






7 komentar: